Halo Para Sahabat Cikalers....Udah 2 hari ngak posting terasa ada yang kurang, he..he.. kaya ngak ketemu pacar ajah yah. setelah hari ini saya baru buka akun facebook ternyata banyak sekali para sahabat yang membuat sebuah status yang cukup unik dan cukup mencerminkan karakter diri mereka masing-masing. Ketika saya melihat salah satu status Facebook seorang sahabat yang cukup sering memberikan sebuah inspirasi bagi saya dalam menulis sebuah asrtikel yaitu sahabat Irna NurRahman yang statusnya sebagai berikut :
" Siang ini qta dapat pelajaran berharga..
Kita harus berterima kasih terhadap orang yang telah menyakiti qta..
Krn merekalah yg akan membuat qta lebih kuat dan tegar lagi..
Sukses bulis.. Hari ini qta dibuat cerdass olehnya..
Yang pasti qta tetap menang.."
Dari kata yang saya beri tanda merah cetak tek tebal dan saya garis bawah diatas itu saya melihat sebuah kesabaran dan keikhlasan yang cukup luar biasa. dan dari kata tersebut saya terinspirasi ingin membuat sedikit goresan tinta yang mudah-mudahan berarti bagi para sahabat cikalers..
Dalam hidup ini pernahkah kita disakiti oleh orang lain?baik dalam
hubungan persahabatan, hubungan pekerjaan,hubungan bisnis,hubungan
kerjasama,hubungan sebuah organisasi,dsb. apa yang kita rasakan saat
itu?,sakit yang mendalam?,tidak terima perlakuan teman kita?,emosi yang
tak terkendali?. Kemudian Bagaimana sikap kita terhadapnya? ,membenci?
,ingin balas dendam karena tidak terima telah disakiti?atau diam beribu
bahasa tanpa ada penyelesaian dan kebaikan yang kita peroleh ?
Padahal kita bisa mengubah hal-hal yang sangat menyakitkan ini menjadi
ladang kebaikan untuk kita ,menjadi ladang pahala untuk kita juga
menambah kekayaan itibar atas segala apa yang telah terjadi.
Jika kita disakiti,ada dua sikap yang harus kita lakukan yaitu:
1. sikap
terhadap mereka yang menyakiti
2. sikap terhadap diri kita
sendiri.
SIKAP TERHADAP MEREKA YANG MENYAKITI
Pertama,Menahan Amarah
Jika amarah yang diperturutkan maka kitalah yang akan mendapt dua
kerugian.yang pertama kita telah disakiti yang kedua kita telah
menyakiti diri kita sendiri.karena sikap amarah akan merusak diri kita
sendiri baik secara fisik maupun psikis.orang yang marah akan membuat
syaraf menjadi menegang,jantungnya menjadai terpacu,bahkan bisa
mengorbankan kesehatan dan kebahagian.Sikap amarah yang diperturutkan
akan membawa perasaan dan hati kita menjadi sempit dan terbebani.bahkan
bisa membuat hati tidak menjadi tenang.dan orang-orang yang menahan
amarahnya dan orang-orang yang memaafkan kesalahan orang lain,Allah
menyukai orang-orang yang berbuat baik.
Kedua,Memaafkan
Sikap ini mengindikasikn bahwa hati kita sehat,jernih dan bersih
terhadap orang yang telah menyakiti kita,juga menandakan bahwa kita
adalah orang yang mencintai kebaikan dan memberikan manfaat kepada orang
yang telah menyakiti kita.coba fikirkan lagi.dendam atau memberi
maaf?mana yang membawa kebaikan untuk kita dan orang yang telah
menyakiti kita?,tanyakan pada hati nurani kita.
.dan orang-orang yang menahan amarahnya dan orang-orang yang memaafkan
kesalahan orang lain.
Ketiga,Berbauat baiklah kepadanya
Cukuplah Rasulullah saw sebagai qudwah dalam hal ini.Rasulullah
disakiti,di dzholimi oleh orang kafir saat itu,tapi siapa yang pertama
kali menjenguk orang yang telah mendzholiminya? tiada lain dan bukan
dialah Rosulullah yang penuh dengan keteladanan. lihatlah apa yang
terjadi setelah itu,orang yang biasa menyakiti Rasulullah akhirnya ia
masuk Islam,Subhanallah
Keempat,Menyadari
bahwa seseorang tidak akan menyakiti anda ,kecuali
atas qodla dan qodar Allah.sedangkan seorang hamba hanyalah perantara
terjadinya sesuatu,sementara yang menentukan dan menetapkan hanyalah
Allah.
Kelima,memahami bahwa perlakuan orang lain yang menyakitkan kita adalah
sebagi penebus dosa kita
penghapus atas segala kesalahan,pelebur
kekhilafan,dan sebagai peninggi derajat kita.
SIKAP TERHADAP DIRI KITA SENDIRI
Pertama,Sadarilah bahwa hal-hal yang menyakitkan kita,bisa jadi akibat
dosa yang telah kita lakukan.
Untuk hal ini,perbanyakalah mengintrospeksi diri,bermuhasabahla h..,Review apa yang sebenaranya apa yang telah terjadi.
Kedua,Bersyukurlah kepada Allah,
karena kita telah dijadikan-Nya sebagai
pihak yang teraniaya,bukan yang menganiaya.Jika kita terus bersabar hal
ini dapat menjadi ladang amal untuk kita.kebikan- kebaikan akan terus
menghiasi hidup kita.
Ketiga,bersikap kasih sayanglah kepada orang yang telah menyakiti
kita,
karena dia adalah orang yang paling berhak mendapatkan kasih sayang
kita.Seorang yang menyakiti kita sangat membutuhkan kelembutan.bukan
untuk disakiti kembali atau bukan untuk di benci.
Kisah Misthah melecehkan Abu Bakar bias di jadikan sebuah ibrah.Ketika
Mistah melecehakn Abu Bakar,Abu Bakar bersumpah untuk tidak menafkahi
Misthah,padahal pada waktu itu Misthah adalah orang miskin yang nafkah
sehari-harinya ditanggung oleh Abu Bakar. Saat itu Abu Bakar
berkata:Tentu, aku akan senang jika Allah mengampuni dosaku. Abu Bakar
pun kembali menafkahi Misthah dan memaafkannya.
Memang sebuah amal tidak semudah dengan kata-kata,tapi ingatlah tiada
yang sulit dalam hidup ini kecuali kita terus berlatih.kita bisa karena
terbiasa.cobalah melatih dengan sikap seperti ini.
Insan yang lemah ini pun merasa begitu sakit jika kita harus
disakiti,tapi akan jauh lebih sakit jika kita memabalas dengan
menyakiti.balaslah keburukan dengan kebaikan,maafkan orang-orang yang
telah menyakiti.., ini akan membuat hidup jauh lebih indah.jauh lebih
tenang,dan akan terus dekat kepada-Nya.
Ya Allah bimbinglah kami untuk senantiasa mengambil hikmah dari setiap
kejadian, jadikanlah kami menjadi hamba yang dapat menahan amarah yang
terus diperturutkan, lapangkan hati ini untuk senantiasa memaafkan
segala kesalahan,berikan kepada kami untuk membalas segala keburukan
dengan kebaikan.
Ya Allah..,sadarkan kami bahwa segala sesuatu yang akan dan telah
terjadi adalah atas kehendak-Mu, atas taqdir-Mu,jadikan setiap taqdir
yang engkau berikan kepada kami senantiasa membawa kami dekat kepada-Mu.
Ya Allah ampuni segala dosa kami dan dosa orang-orang yang telah
menyakiti kami..,Satukan hati kami dengan cahaya dan marifah-Mu..
Perkenankanlah doa kami